Jumat, 11 November 2011

RAGAM PIDATO







Peranan pidato ceramah atau penyajian lisan kepada suatu kelompok massa merupakan suatu hal yang sangat penting,baik pada waktu sekaran maupun waktu yang akan datang.Mereka yang mahir berbicara adalah meraka yang mudah mengguasai massa dan berhasil menyerbarkan pendapat mereka sehingga dapat diterima oleh orang banyak.Dalam sejarah umat manusia dapat dicatat betapa keampuhannya penyajian lisan ini,yang dapat merubah sejarah umat manusia atau sejarah suatu bangsa.

Seorang tokoh dalam masyarakat atau seorang prmimpin apa lagi seorang sarjana atau ahli harus memiliki keahlian khusus untuk myebarkan pendapat mereka serta siapa menyajikan pikiran dan gagasan secara oral.Jika seorang tokoh atau seorang pemimpin tidak dapat berbicara didepan umum maka seorang pemimpin tersebut akan dengan sendirinya menjauhkan dirinya dari masyarakat yang dipimpinnya karena ia tidak sanggup mengadakan komunikasi langsung dengan anggota-anggota masyarakat.Sehingga bila seorang pemimpin tidak bisa menjalankan tugasnya layaknya seorang pemimpin makan dia dianggap gagal menjadi seorang pemimpin begitu juga dengan seorang sarjana atau seorang ahli.

Contohnya : Hitler dengan keahliannya berbicara dan berpidato menyeret bangsanya kedalam api peperangan dengan bangsa-bangsa lain,sehingga iya bisa menyebabkan kesengsaraan yang sedemikian besarnya kepada umat manusia.Maka setiap orang harus memiliki kemampuan berbicara dengan kemamampuan berbicara kita bisa memilih mau memajukan bangsa atau mau menyeret bangsa sendiri kekesusahan.

4 Metode penyajian lisan yaitu :
1.     Metode impromptu ( Serta-merta) ; yaitu Metode penyajian berdasarkan kebutuhan sesaat.
2.     Metode Menghafal ; yaitu Metode adalah metode yang berlawan dengan metode yang diatas karena metode ini bukan saja direncanakan tetapi ditulis secara lengkap lalu dihafal kata demi kata.
3.     Metode Naskah ; yaitu Metode ini dimana mata pembicara selalu ditunjukan ke naskah  iya tidak bebas menatap pendengarnya.
4.     Metode Ekstemporan ( tanpa persiapan naskah) ; yaitu Metode dimana metode yang sangat dianjurkan karena merupakan jalan tengah .Uraian yang akan dibawakan dengan metode ini direncanakan dengan cermat dan dibuat catatan-catatan yang penting yang sekaligus menjadi urutan bagi uraian.
Pesiapan penyajian lisan

Dalam garis besar persiapan-persiapan yang dilakukan untuk sebuah komposisi lisan sama saja dengan menyiapkan komposisi tertulis.tetapi dalam pembicara biasa menghadapai massa yang sudah diketahuinya terlebuh dahulu.

7 Langkah persiapan-persiapan penyajian lisan
a)     Meneliti Masalah:
(1)   .Menentukan maksud.
(2)   .Menganalisa pendengar dan situasi.’
(3)   .Memillih dan menyempitkan topik.
b)    Menyusun Uraian :
(4)   .Mengumpulkan bahan.
(5)   .Membuat kerangka uraian.
(6)   .Menguraikan secara mendetail.
c)     Mengadakan Latihan:
(7)   .Melatih dengan suara nyaring.

Menentukan maksud dan topik
Setiap tulisan selalu menentukan topik tertentu yang ingin disampaikan kepada para hadirin dan mengharapkan suatu reaksi tertentu dari para pembaca atau pendengar.Reaksi itu akan lebih jelas kalau diketahui maksud yang ingin dicapai oleh pembicara atau pengarang.Suatu urain yang disajikan secara lisan harus menentapkan topik yang jelas beserta tujuan yang akan dicapai melalui topik tersebut.Dalam menentukan maksud uraian lisan,pembicara harus selalu memikirkan tanggapan yang diinginkan para pendengar.Oleh karena itu topik pembicara dan tujuannya merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar