TUJUAN :
• Mengetahui Manajemen data telematika
pada sisi klien
• Mengetahui Manajemen data telematika
pada sisi server
• Mengetahui Manajemen data perangkat
bergerak
PENGERTIAN CLIENT-SERVER
Client/Server dapat diartikan sebagai
kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain.
Komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan yang
menyediakan layanan disebut sebagai server.
Pengertian lain, client melakukan
permintaan suatu informasi atau mengirim perintah ke server. Server akan
menerima permintaan dan perintah client. Kemudian server akan memproses
memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan mengembalikan kepada client
sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan.
Arsitektur Model Client/Server
Service Request adalah permintaan dari
client baik berupa permintaan data maupun perintah ke server.
Service Response berupa balasan dari
server atas permintaan dari client berupa hasil proses.
Data yang diminta oleh client dapat
diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server,
seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.
KARAKTERISTIK CLIENT SERVER
Client dan Server merupakan item proses
(logika) terpisah yang bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk
mengerjakan suatu tugas
Service : Menyediakan layanan terpisah
yang berbeda
Shared resource : Server dapat melayani
beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource
Asymmetrical Protocol : antara client
dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan
mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi
tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.
Transparency Location : proses server
dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client.
Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.
Mix-and-match : tidak tergantung pada
platform
Message-based-exchange : antara client
dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.
Encapsulation of service : message
memberitahu server apa yang akan dikerjakan
Scalability : sistem C/S dapat
dimekarkan baik vertikal maupun horisontal
Integrity : kode dan data server diatur
secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.
1.
Karakteristik Server
1.
Pasif
2.
Menunggu request
3.
Menerima request, memproses mereka dan
mengirimkan balasan berupa service
2.
Karekteristik client
1.
Mengirim request
2.
Aktif
3.
Menunggu dan menerima balasan dari server
KEUNTUNGAN CLIENT-SERVER
Client-server mampu menciptakan aturan
dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
Mudah dalam maintenance. Memungkinkan
untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
Semua data disimpan di server. Server
dapat mengkontrol akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi
saja.Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update
data sulit
Mendukung banyak clients berbeda dan
kemampuan yang berbeda pula.
KELEMAHAN CLIENT-SERVER
Traffic congestion on the network, jika
banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload.
Berbeda dengan P2P network, dimana
bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal
dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
Pada client-server, ada kemungkinan
server fail.
Pada P2P networks, resources biasanya
didistribusikan ke beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse
request.
ARSITEKTUR CLIENT/SERVER
Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan
PC. Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri. Berbagi hardware atau
software :
ARSITEKTUR FILE SERVER
Model pertama Client/Server
Semua pemrosesan dilakukan pada sisi
workstation
Satu atau beberapa server terhubungkan
dalam jaringan
Server bertindak sebagai file serverFile
server bertindak sebagai pengelola file dan memungkinkan klien mengakses file
tersebut.
Setiap klien dilengkapi DBMS tersendiri
DBMS berinteraksi dengan data yang
tersimpan dalam bentuk file pada server
Aktivitas pada klien:
- Meminta data
- Meminta penguncian data
Tanggapan dari klien :
- Memberikan data
- Mengunci data dan memberikan
statusnya
BATASAN FILE SERVER
Beban jaringan tinggi karena tabel yang
diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan Setiap klien
harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori. Klien harus mempunyai kemampuan
proses tinggi untuk mendapatkan response time yang bagus. Salinan DBMS pada
setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama.
Tanggung jawab diserahkan kepada programmer.
ARSITEKTUR DATABASE SERVER
Klien bertanggung jawab dalam mengelola
antar muka pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data,
logika aturan bisnis).
Database server bertanggung jawab pada
penyimpanan, pengaksesan, dan pemrosesan database.
Database serverlah yang dituntut
memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi
Beban jaringan menjadi berkurang
Otentikasi pemakai, pemeriksaan
integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server
Database server merupakan implementasi
dari two-tier architecture
Beberapa Keuntungan Arsitektur
Three-Tier :
Keluwesan teknologi
Mudah untuk mengubah DBMS engine
Memungkinkan pula middle tier ke
platform yang berbeda
Biaya jangka panjang yang rendah
Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada
middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan
Keunggulan kompetitif
Kemampuan untuk bereaksi thd perubahan
bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah
keseluruhan aplikasi
Aplikasi Web dapat dibagi menjadi 2
macam:
Web Statis
Web Dinamis
Teknologi Web
Teknologi untuk membentuk aplikasi Web
yang dinamis :
1. Teknologi pada sisi klien
(client-side technology)
2. Teknologi pada sisi server
(server-side technology)
Teknologi pada sisi Klien :
1. Kontrol Active X
2. Java applet
3. Client-side script (JavaScript dan
VBScript)
4. DHTML (CSS / Cascading Style Sheets)
Teknologi pada sisi Server :
=> CGI
=> FastCGI
=> Proprietary Web Server API (ISAPI
dan NSAPI)
=> Active Server Pages (ASP)
=> Java Server Pages (JSP) dan Java
Servlets
=> Server-side JavaScript
=> PHP
Manajemen Database sistem perangkat
bergerak
Pesatnya perkembangan bagi komunikasi
bergerak mendorong para operator layanan berlomba untuk memperkaya macam
layanannya guna menambah pemasukan bagi perusahaanya. Komunikasi data bergerak,
misalnya untuk akses internet. Pengenalan WAP (Wireless Application Protocol)
telah menunjukkan potensi sebagai layanan internet nirkabel/ WAP merupakan
protocol global terbuka yang memungkinkan para pengguna mengakses
layanan-layanan on-line dari layar kecil pada telepon genggam dengan
menggunakan built-in browser. WAP bekerja pada berbagai teknologi jaringan
bergerak, yang memungkinkan pasar missal bagi penciptaan layanan data bergerak.
Contoh dari layanan bergerak adalah
GPRS. GPRS merupakan system transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan
prinsip 'tunnelling'. GPRS tidak menawarkan laju data tinggi yang memadai untuk
multimedia nayata, tetapi GPRS merupakan kunci untuk menghilangkan beberapa
batas pokok bagi layanan-layanan data bergerak.
Beberapa faktor yang menjadi
pertimbangan bahwa GPRS merupakan teknologi kunci untuk data bergerak :
Memperkaya utility investasi untuk
perangkat GSM yang sudah ada.
Merupakan teknologi jembatan yang bagus
menuju generasi ke 3.
Mampu memanfaatkan kemampuan cakupan
global yang dimiliki GSM.
Menghilangkan atau mengurangi beberapa
pembatas bagi akses data bergerak.
Memiliki laju data sampai 115 kbps yang
berarti dua kali lipat daripada koneksi 'dial up' 56 kbps yang berlaku.
Menampakan diri sebagai komunikasi yang
'selalu' terhubung sehingga memiliki waktu sesi hubungan yang pendek dan akses
langsung ke internet.
Sumber
http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/PEMROGRAMAN%20JARINGAN-Modul2.doc
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-1/ch17s05.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar