Apakah Sistem Penunjang
Keputusan ?
Pada sekitar tahun 1960-1970,
Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support
System) mulai diper kenalkan. Sistem Penunjang Keputusan dirancang untuk
mengembangkan efektivitas dan produktivitas dari para manajer dan kaum
profesional.
SPK adalah suatu sistem interaktif yang sering digunakan oleh para individu
yang mem punyai pengalaman minim dengan komputer dan meto de analisis.
Sistem ini juga mencakup berbagai jenis sistem, perangkat dan teknologi dalam
pengembangan suatu suatu organisasi. SPK dipakai untuk membantu decision
maker dalam pengambilan keputusan sehingga keputusan yang dihasilkan menjadi tepat
sasaran dan betul – betul berguna bagi organisasi.
Alasan (latar belakang)
mengapa memerlukan SPK:
·
Membutuhkan informasi yang
akurat dan baru secara cepat.
·
SPK sering dianggap sebagai
keberhasilan dari suatu organisasi.
·
Manajemen mengamanatkan
perlunya SPK dalam organisasi.
·
Informasi yang dibutuhkan
tergantung pada waktu (sesuai situasi dan kondisi).
·
Perlunya penghematan
biaya operasional.
Tujuan SPK:
· Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah
semi
terstruktur
· Mendukung penilaian atau keputusan manajer bukan menggantikannya.
· Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
terstruktur
· Mendukung penilaian atau keputusan manajer bukan menggantikannya.
· Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
SISTEM
PENUNJANG KEPUTUSAN
DECISION
SUPPORT SYSTEM (DSS)
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Dalam pembuatan keputusan ada dua
orang yang mengartikan artian pembuatan
Keputusan yaitu Simon dan Mintzberg
1. Keputusan menurut Simon
Dalam bukunya terbitan Tahun 1977,
simon menguraikan istilah keputusan menjadi
Keputusan terprogram dan Keputusan
tak terprogram Keputusan terprogram yaitu
bersifat berulang-ulang dan rutin.
pada suatu tingkat tertentu dan prosedur telah di
tetapkan untuk menanganinya sehingga
ia dianggap suatu denovo (yang baru) setiap kali terjadi. Keputusan tak
terprogram yaitu bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya tidak urut.
Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung
yang terangkai secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu atau tak jelas, namun
demikian konsep keputusan terprogram dan tak terprogram sangatlah penting,
karna masingmasing memerlukan teknik yang berbeda. Kontribusi Simon yang lain
adalah penjelasan mengenai empat fase yang harus di jalani oleh Manajer dalam
menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah :
- Aktivitas intelegensi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan pemecahan
- Aktivitas disain, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.
- Aktivitas pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa cara yang sudah ada.
- Aktivitas peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang telah dilakukan.
2. Keputusan menurut Mintzberg
Mintzberg terkenal dengan teorinya
mengenai peranan manajerial, teori ini
mengemukakan sepuluh peranan
manajerial yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu
interpersonal, informasional,
desisional.
informasi dalam pembuatan berbagai
jenis keputusan.
- Pengusaha, ketika manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan hal ini yang bersifat permanent diabadikan sebagai organisasi.
- Orang yang menangani gangguan, ketika menajer berperan sebagai orang yang menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing, dan adanya peraturan pajak baru.
- Pengalokasi sumber, dengan peranan sebagai pengalokasi sumber (resorce alocator), manajer diharapkan mampu menentukan pembagian sumber organisasi kepada berbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan untuk menetapkan anggaran operasi tahunan.
- egosiator, dalm peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mengatasi perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang terjadi antara perusahaan dan lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi kontrak baru dengan serikat pekerja.
Jenis-Jenis DSS
Usaha berikutnya dalam mendefinisikan
konsep DSS dilakuikan oleh Steven L. Alter.
Alter melakukan study terhadap 56 sistem
penunjang keputusan yang digunakan pada
waktu itu, study tersebut memberikan
pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :
Ø Retrive information element (memanggil eleman informasi)
Ø Analyze entries fles (menganali semua file)
Ø Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa
files)
Ø Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
Ø Propose decision (menawarkan keputusan )
Ø Make decisions (membuat keputusan)
TUJUAN DSS
Dalam DDS terdapat tiga tujuan yang
harus di capai yaitu :
- Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
- Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut
- Meningkatkan efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya
peningkatan efisiensi
Tujuan ini berkaitan dengan tiga
prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah,dukungan keputusan, dan
efektivitas keputusan.
ARTI DSS adalah DSS sebagai sebuah
system yang memberikan dukungan kepada seorang manajer, atau kepada sekelompok
manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai team pemecah masalah, dalam
memecahkan masalah semi terstrukitur dengan memberikan informasi atau saran
mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala,
laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut juga mempunyai
kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi
CARA PENGGUNAAN INFORMASI DARI DSS
Pada dasarnya dua pengguna informasi
dari DSS oleh manajer, yaitu untuk mendefinisikan masalah dan
memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah =adalah usaha definisi dari
pendekatan system. Ia juga berkaitan dengan fase intelegensi yang di kemukakan
oleh simon. Selanjutnya manjer menggunakan informasi untuk memecahkan masalah
yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan usaha pemecahan menurut poendekatan
sistim dan berkaitan denga fase disain dan pemilihan.Pada umumnya, lapaoran
berkala dan khusus digunakan terutama dalam usaha definisi, dan simulasi dalam
usaha pemecahan Laporan berkala dapat di rancang untuk menidentifikasi masalah
atau masalah yang kemungkinan besar akan muncul, manjer juga melakukan query
terhadap database untuk menemukan masalah atau mempelajari lebih jauh lagi
mengenai masalah yang telah di identifikasi. Simulasi dapat juga membuka
masalah yang tersembunyi, karna kelemahan cenderung akan kelihatan menonjol
ketika operasi perusahaan diubah secara matematis.Laporan berkala dan khusus
dapat juga membantu manajer untuk memecahkan masalah dengan cara
mengidentifikasi keputusan alternative, mengevaluasi dan memilih alternative
tersebut, dan memberikan informasi lanjutan.
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELOMPOK
System penunjang keputusan kelompok
atau group decision support system (GDSS) ialahkombinasi dari Komputer,
komunikasi, dan teknologi keputusan dan yang digunakan untuk menemukan,
merumuskan, dan memecahkan masalah dalam pertemuan kelompok.Tujuan GDSS adalah
untuk pertukaran ide, opini, dan preferensi dalam kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar